SISTEMATIC REVIEW THEORY DAN STUDI KASUS

MENGENAL SISTEMATIC REVIEW THEORY DAN STUDI KASUS

Sistematic review merupakan metode dalam melaksanakan review artikel dengan standar,
kriteria, terstruktur dan direncanakan sebelum pelaksanaan sistesis artikel. Systematic review
dapat digunakan sebagai studi awal dalam meningkatkan kedalaman penyiapan proposal dan
pelaksanaan riset dan sebagai state of the art yang lebih komprehensif, atau sebagai studi
tersendiri yang outputnya berupa kajian dan artikel.

Systematic review dapat menjadi salah satu
alternative metode penulisan artikel berdasarkan telaah artikel yang telah ada sebelumnya, dan
systematic review tidak hanya sekedar mencari sumber literatur tetapi merupakan kajian yang
terstruktur dan dengan perencanaan yang sempurna.

Hasil systematic review yang mampu mensintesis dari banyak hasil riset sebelumnya
dapat digunakan untuk kajian kebijakan untuk melengkapi hasil, meningkatkan hasil atau untuk
memperoleh hasil dan rekomendasi terhadap hasilyang belum diperoleh/ belum dilaksanakan.

Hasil systemetic review juga dapat digunakan untuk saran tindak lanjut agenda riset dan
menyumbang rekomendasi pelaksanaan kebijakan (SS, YR, HR).

Tujuan sistematic review antara lain menjawab pertanyaan secara spesifik, relevan dan
terfokus. Systematic review juga mencari hasil riset, menurunkan bias dari review, mensintesis
hasil, mengidentifikasi gab dari riset (Torgerson, 2003).

Pelaksanaan Systematic Review mempunyai tahapan:
a. Mendefinisikan tujuan dari review dan menetapkan tipe dari evidence yang akan membantu
    menjawab tujuan review.
b. Pencarian Literatur.
c. Penilaian study.
d. Mengkombinasikan Hasil.
e. Menetapkan hasil, penemuan dari penglompokan yang telah dilaksanakan perlu didiskusikan
    untuk menyimpulan konteks/ hasil review.

Jenis-jenis Systematic Review
a. Rapid Evidence Assesment Review (REA), cepat
b. User Involvement (study awal riset)
c. Mixed methods ( mix antara penelitian kuantitaif dan kualitatif)

LANGKAH LANGKAH PEMBUATAN AMDAL

Nama                     : MARIYAM JAMILAH
NPM                       : 19.13101.11.19
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Supli Effendi Rahim, M.Sc



https://youtu.be/P6yVdfXEpIg


Langkah-langkah dalam pembuatan AMDAL Tahap kedua yaitu dengan Pengumpulan dan informasi tentang :
1.    Merumuskan Rencana Kegiatan
Pelaksanaan penyusunan AMDAL tidak terlepas dari rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut, maka penyusun AMDAL harus mengetahui alur kegiatan mulai dari tahap awal sampai akhir
2.    Rona Lingkungan Awal
Yaitu upaya pengelolaan lingkungan hidup
3.    Proyeksi perubahan rona lingkungan alam sebagai akibat adanya rencana kegiatan
4.    Penentuan dampak penting terhadap lingkungan yang akan ditimbulkan oleh rencana kegiatan
5.    Evaluasi dampak penting terhadap lingkungan baik itu evaluasi terhadap dampak positif maupun evaluasi dampak negatif
Dalam Jurnal / artikel sering dilakukan juga merumuskan rekomendasi / saran tindakan untuk pengambilan keputusan, perencanaan dan pengelola lingkungan berupa :
1.    Alternatif kgiatan agar kegiatan dapat terus dilaksanakan
2.  Rencana pengelolaan lingkungan yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan sekitar
3.    Rencana pemantauan lingkungan

TUGAS VIDEO PENCEMARAN LINGKUNGAN


Nama : MARIYAM JAMILAH
NPM   : 19.13101.11.19
Doden Pengampu:  Prof. Supli Effendi Rahim, M.Sc.





PENCEMARAN LINGKUNGAN



Pencemaran lingkungan bukanlah hal baru yang ada di lingkungan sekitar. Sudah banyak kasus yang terjadi dan berdampak pada kerugian besar bagi makhluk hidup khususnya manusia. Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.


Pencemaran dibedakan menjadi tiga, yakni :
1.    Pencemaran udara
Pencemaran udara Udara merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan makhluk hidup. Karena udara sangat dibutuhkan untuk bernapas dan hendaknya memiliki kualitas udara yang baik. Udara yang berkualitas baik adalah udara yang belum mengalami pencemaran. Cirinya, tidak berbau, terasa segar dan ringan saat dihirup

2.    Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam perairan. Dampaknya membuat air tercemar dan kualitas air menurun. Padahal air khususnya air bersih memegang peranan penting dalam kehidupan makhluk hidup. Air yang tercemar tidak bisa dimanfaatkan dan menyebabkan penyakit.


3.    Pencemaran tanah
Pencemaran tanah pada umumnya disebabkan oleh zat-zat kimia yang dibuang secara langsung. Pencemaran bisa juga oleh sampah anorganik yang tidak bisa terurai. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Itu akan berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan.

SISTEMATIC REVIEW THEORY DAN STUDI KASUS

MENGENAL SISTEMATIC REVIEW THEORY DAN STUDI KASUS Sistematic review merupakan metode dalam melaksanakan review artikel dengan standar, kr...