UTS MK METODOLOGI
PENELITIAN
Penguji : Prof Dr Supli Effendi Rahim, M.Sc
Nama : MARIYAM JAMILAH
NPM : 19.13101.11 19
1. Jelaskan mengapa penelitian itu penting, dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk kepentingan akademik. Nilai 15
Jawab:
Penelitian merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki tujuan untuk memperoleh informasi atau data yang akan dibutuhkan sebelum melakukan suatu riset atau eksperimen tertentu. Penelitian terdiri dari penelitian yang bersifat ilmiah dan non ilmiah. Tujuan dari penelitian adalah, untuk mengetahui, dan membandingkan antara data yang dihasilkan dari penelitian dengan fakta yang terjadi di masyarakat. Memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat. Memeberikan jawaban dan solusi yang tepat bagi masyarakat.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua unsur penting yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan bagi perkembangan peradaban dan kemajuan suatu negara bahkan dunia sekalipun. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua elemen yang bisa merubah peradaban dan kebiasaan lama yang bersiafat stagnasi (dogmatis) menjadi kebiasaan yang bisa merubah atau membentuk kebudayaan atau tradisi baru yang lebih berguna bagi masyarakat dunia. Banyak penemuan-penemuan ataupun inovasi yang telah ditemukan mulai dari zaman pra sejarah (megalitikum, mesolitikum, dan nelitikum) hingga zaman sejarah sekarang ini, dari mulai peradaban manusia yang sangat rendah, revolusi industri di inggris dan prancis hingga zaman modern merupakan peran dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin dikenal dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Penelitian dan eksperimen merupakan komponen atau bagian yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Karena dengan penelitian dan eksperimen ini akan dihasilkan dan ditemulan temuan-temuan (inovasi) yang bersifat ilmiah dan dapat teruji kebenarannya. Sehingga dari penelitian dan eksperimen ini, para ilmuan bisa menjawab dan memberikan solusi yang tepat dalam memberikan jawaban serta solusi tepat dari berbagai macam masalah yang dihadapi umat manusia di muka bumi ini. Para ilmuan melakukan riset dan penelitian untuk meneliti dan mencari data-data yang diperlukan ketika mereka akan melakukan suatu eksperimen atau percobaan. Sehingga penelitian merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam dunia pengetahuan dan teknologi. Penelitian disampingkan sebagai langkah penting dalam dunia pengetahuan sebagai langkah sebelum melakukan riset atau eksperimen, penelitian juga dianggap sebagai bukti penguat penemuan-penemuan yang sebelumnya telah ditemukan.
Mahasiswa biasanya identik dengan penelitian atau karya tulis ilmiah. Produk keilmuan ini biasanya diperkenalkan di bangku kuliah dan terus dilatih selama proses pembelajaran. Pentingnya penelitian atau karya tulis ilmiah ternyata tidak hanya dirasakan oleh orang yang bersangkutan, tetapi juga oleh seluruh orang yang berkecimpung dalam hal keilmuan. Manfaatnya lebih besar dari sekadar menyimpulkan hipotesis dan menjawab permasalahan.
Untuk kepentingan akademik, penelitian atay karya tulis ilmiah akan bermanfaat untuk:
a. Pengembangan keterampilan membaca efektif
Proses pengumpulan fakta dan data dalam pembuatan karya tulis ilmiah menuntut mahasiswa untuk membaca efektif. Membaca efektif adalah kegiatan membaca yang disertai dengan pemahaman isi bacaannya. Hal ini tentu berbeda dengan membaca bacaan ringan yang bisa dilakukan sambil lalu. Proses ini dilakukan agar mahasiswa menemukan materi yang mendukung gagasan dari penyusunan karya ilmiah tersebut.
Pentingnya karya tulis ilmiah adalah melatih mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan ini. Dengan membiasakan diri membaca efektif, mereka akan mampu menyaring informasi serta memilahnya antara yang perlu dan tidak. Akhirnya, mahasiswa mampu memperkaya cakrawala wawasannya sendiri.
b. Penyampaian gagasan berdasarkan sumber
Setelah mengumpulkan berbagai fakta, mahasiswa dituntut menyampaikannya dalam karya tulis ilmiah dengan menyertakan sumber. Penyertaan sumber ini adalah suatu kewajiban karena semua fakta dan data harus dapat dipertanggungjawabkan dan ditelusuri asalnya.
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah agar mahasiswa dapat menyimpulkan gagasannya sebagai suatu kenyataan yang bisa diterima publik. Jika pondasi sumbernya tidak kuat, gagasan ini dapat dipatahkan dan dianggap sebagai kebenaran yang diterima sebagian orang saja.
c. Pengenalan kegiatan kepustakaan
Pentingnya karya tulis ilmiah adalah mengenalkan kegiatan kepustakaan kepada mahasiswa. Proses dari penyusunan karya tulis ini sendiri adalah sebuah kegiatan kepustakaan. Mahasiswa sebagai peneliti melakukan berbagai hal, seperti menggali informasi lebih dalam terkait hal yang diamati, mencari teknik pengumpulan dan analisis datanya, memahami masalah yang diteliti, dan menghindari plagiarisme. Hal ini menuntut mahasiswa untuk lebih tekun dan teliti layaknya seorang ilmuwan.
d. Peningkatan penyusunan data secara sistematis
Dengan membuat karya tulis ilmiah, mahasiswa akan terbiasa untuk menyajikan gagasannya secara terstruktur dan sistematis. Hal ini sangat penting agar orang lain dapat lebih mudah memahami apa yang disampaikan. Jadi, ilmu yang dimiliki penulis dapat ditransfer dengan baik kepada pembaca.
Dalam kehidupan sehari-hari, pentingnya karya tulis ilmiah ini juga berdampak pada bagaimana cara mahasiswa menyampaikan pendapatnya kepada orang lain dengan lebih baik. Tidak langsung melompat pada kesimpulan, tapi disertai juga latar belakang permasalahan, tujuan, hipotesis, metode, fakta-fakta, dan analisis.
e. Pelestarian budaya penelitian berkelanjutan
Pentingnya karya tulis ilmiah adalah melestarikan penelitian agar terus berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh sebab itu, biasanya penulis menyertakan saran untuk penelitian selanjutnya pada bagian akhir karya tulis.Mungkin penulis melihat potensi dari masalah yang sedang diteliti. Namun, karena keterbatasan saat ini, dia memberikan saran kepada peneliti selanjutnya agar objek penelitian memberikan hasil yang lebih baik.
Budaya penelitian berkelanjutan ini sangat bermanfaat karena dunia terus berkembang. Perbedaan waktu dan tempat bisa menunjukkan hasil yang berbeda, meskipun objek yang diteliti adalah sama. Perbedaan cara menganalisis suatu masalah, apakah memberikan hasil yang sama atau berbeda, hanya bisa dibuktikan oleh peneliti selanjutnya.
Pengetahuan dini terhadap karya tulis akan banyak membantumu menghadapi tugas-tugas sebagai mahasiswa. Pada semester akhir, pemahamanmu akan proses penelitian ini dituangkan dalam tugas akhir. Jangan takut! Para dosen selalu siap membimbingmu agar dapat menghasilkan penelitian yang tidak hanya terstruktur dan sistematis, tetapi juga bermanfaat secara nyata.
2. Jelaskan apa itu metode penelitian kuantitatif, metode kualitatif dan metode gabungan. Nilai 15.
Jawab:
Metode Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Untuk melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan dalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian sentrall dalma penelitian kuantitatif, karena hal tersebut memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu-ilmu alam, maupun ilmu-ilmu sosial, seperti pada ilmu fisika dan biologi sampai ilmu sosiologi dan jurnalisme.
Jenis Metode Penelitian
Menurut beberapa ahli dalam penelitian kuantitatif terdapat beberapa metode atau jenis penelitian yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :
a) Metode Deskriptif.
Menurut Whitne (1960), metode deskriptif merupakan suatu pencarian fakta menggunakan interprestasi yang tepat.
Dalam penelitian ini mempelajari tentang masalah-masalah yang ada didalam masyarakat dan juga tata cara yang digunakan dalam masyarakat serta dalam situasi-situasi tertentu.
Penelitian deskriptif merupakan jenis metode yang menggambarkan suatu objek dan subjek yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk mengenai hubungan tentang kegiatan, pandangan, sikap dan proses-proses yang berpengaruh dalam suatu fenomena yang terjadi.
b) Metode Komparatif.
Metode komparatif sering dilakukan pada jenis penelitian yang mengarag pada perbedaan variabel dalam suatu aspke yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak terjadi sebuah manipulasi dari peneliti, hingga datanya benar-benar akurat.
Penelitian ini dilakukan sealami mungkin dengan melakukan pengumpulan data dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat dianalisa secara statistik untuk mencari suatu perbedaan variabel yang sedang diteliti.
c) Metode Korelasi.
Merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta dan juga sifat-sifat objek yang sedang diteliti.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan antar persamaan dengan perbedaan atau fakta berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah ada shingga hasilnya dapat terlihat jelas.
d) Metode Survei.
Menurut Zikmund (1997), metode survei merupakan metode dalam penelitian yang informasinya dikumpulkan dari beberapa sampel.
Menurut Gay dan Diel (1992), metode survei adalah metode yang penggunaanya sebgai kategori umum dalam penelitian yang langsung menggunakan kuesioner dan wawancara.
Menurut Bailey (1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang mempunyai teknik pengambilan keputusan berupa data pertanyaan secara tertulis maupun lisan.
e) Metode Ex Post Facto.
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan untuk penelitian yang sedang meneliti hubungan antara sebab dan akibat yang dapat dimanipulasi oleh peneliti.
Adanya hubungan seba dan akibat berdasarkan atas kajian teoritis, jika suatu variabel tertentu dapat mengakbitakan variabel tertentu lainya.
f) Metode True Experiment.
Dinamakan sebagai Metode True Experiment karena kita dapat mengontrol semua variabel luar yang ada, dan dapat mempengaruhi jalannya suaru eksperimen.
Ciri utama dari Metode True Experiment yaitu sampel yang digunakan untuk melakukan eksperimen yaitu dapat diambil secara acak dari populasi tertentu.
g) Metode Quasi Experiment.
Desain dan rancangan dalam Metode Quasi Experiment mempunyai kelompok kontrol yang dapat membantu proses penelitian, akan tetapi tidak berfungsi sepenuhnya karena untuk mengontrol variabel-variabel luar yang masih mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
h) Metode Subjek Tunggal
Dalam Metode Subjek Tunggal sering disebut dengan “single subject experimental” yaitu eksperimen ini biasa dilakukan terhadap subjek dengan jumlah tunggal saja.
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.
Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang suatu fenomena; fokus dan multimetoda, bersifat alami dan holistik; mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif. Dari sisi lain dan secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan jawaban terhadap suatu fenomena atau pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan pendekatan kualitatif (Yusuf, 2013: 334).
Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dikemukakan kapan metode kualitatif digunakan.
· Bila masalah penelitian belum jelas, masing remang-remang atau mungkin malah masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian dengan model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek.
· Untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sering terjadi menurut penelitian kuantitatif benar, tetapi justru menjadi tanda tanya menurut penelitian kualitatif.
· Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.
· Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
· Untuk mengembangkan teori. Metode ini paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan. Teori yang demikian dibangun melalui grounded research. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverivikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.
· Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data triangulasi/gabungan, maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.
· Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka dapat diketahui sejarah perkembangan kehidupan seseorang.
Ciri- ciri Penelitian Kualitatif
a. Bersifat deskriptif analitis, terlihat dari caranya mengumpulkan dan merekap data yang bukan dicatat dalam bentuk angka namun penjelasan sejelas-jelas dan sedalam-dalamnya. (Baca juga: Teori Efek Media Massa)
b. Bersifat induktif, yaitu peneltiian dimulai dari data atau fenomena yang ada di lapangan yang kemudian memunculkan teori. (Baca juga: Teori Komunikasi Politik)
c. Menggunakan teori yang sudah ada sebagai pedoman dan pendukung, karena meski berangkat dari data namun tetap saja teori digunakan sebagai fokus pembatas dari objek penelitian. (Baca juga: Teori Dramaturgi)
d. Berfokus pada makna yang terdapat dalam suatu fenomena yang diteliti, yang dapat digali dari persepsi objek penelitian. (Baca juga: Teori Komunikasi Organisasi)
e. Mengutamakan akan pentingnya proses penelitian yang berjalan, bukan semata mengacu pada hasil yang ingin dicapai. (Baca juga: Teori Spiral Keheningan)
Jenis Penelitian Kualitatif
a. Fenomenologi
Jenis Metode Penelitian Kualitatif yang pertama adalah fenomenologi. Kata fenomenologi Berasal kata dari bahasa Yunani, phainomenon yang berarti penampakan diri dan logos yang berarti akal, studi fenomenologi merupakan penelitian yang mengkhususkan pada fenomena dan realitas yang tampak untuk mengkaji penjelasan di dalamnya. Fenomenologi sendiri memiliki dua makna yaitu sebagai filsafat sains dan juga metode penelitian, yang bertujuan mencari arti atau makna dari pengalaman yang ada dalam kehidupan.
Fenomenologi akan menggali data untuk menemukan makna dari hal-hal mendasar dan esensial dari fenomena, realitas, atau pengalaman yang dialami oleh objek penelitian. Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus fenomena yang hendak diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek.
Kemudian, peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan arti terhadap fenomena terkait. Penggalian data ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada objek atau informan dalam penelitian, juga dengan melakukan observasi langsung mengenai bagaimana objek peneltiian menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain.
b. Etnografi
Berangkat dari dasar ilmu antropologi atau kajian budaya, etnografi merupakan metode penelitian yang melihat kajian bahasa dalam perilaku sosial dan komunikasi masyarakat dan bagaimana bahasa tersebut diterapkan berdasarkan konsep budaya yang terkait. Kajian etnografi memiliki dua dasar konsep yang menjadi landasan penelitian, yaitu aspek budaya (antropologi) dan bahasa (linguistik), dimana bahasa dipandang sebagai sistem penting yang berada dalam budaya masyarakat.
Metode penelitian etnografi memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya serta digunakan untuk berkomunikasi individu di dalamnya, serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Selain itu, metode etnografi juga menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang berlaku dan peran yang dijalankan, serta interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Metode etnografi biasanya digunakan untuk berfokus pada kegiatan atau ritual tertentu dalam masyarakat, bahasa, kepercayaan, cara-cara hidup, dan lain sebagainya.
c. Studi Kasus
Sesuai dengan namanya, metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada dalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi. Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang bisa berupa suatu program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang ada pada keadaan atau kondisi tertentu.
Karena khusus meneliti suatu hal atau sistem tertentu, penelitian studi kasus bukanlah dilakukan untuk menarik kesimpulan terhadap fenomena dari suatu populasi atau kumpulan tertentu melainkan khusus untuk kejadian atau fenomena yang diteliti saja.
Meski mencakup satu kesatuan sistem, penelitian studi kasus tidak harus meneliti satu orang atau idnividu saja, namun bisa dengan beberapa orang atau objek yang memiliki satu kesatuan fokus fenomena yang akan diteliti. Untuk mendapatkan data yang mendalam, penelitian studi kasus menggunakan teknik wawancara, observasi, sekaligus studi dokumenter yang kemudian akan dianalisis menjadi suatu teori. Studi kasus akan memahami, menelaah, dan kemudian menafsirkan makna yang didapat dari fenomena yang diteliti tersebut.
d. Metode Historis
Penelitian selanjutnya adalah metode historis, yaitu penelitian yang memiliki fokus penelitian berupa peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan rekonstruksi masa lalu denga sumber data atau saksi sejarah yang masih ada hingga saat ini. Sumber data tersebut bisa diperoleh dari berbagai catatan sejarah, artifak, laporan verbal, maupun saksi hidup yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran persaksiannya.
Karena mengkaji peristiwa yang sudah berlalu, ciri khas dari penelitian historis adalah waktu; dimana fenomena dilihat perkembangan atau perubahannya berdasarkan pergeseran waktu. Ciri lain dari metode historis adalah kajian penelitian lebih banyak bergantung pada data observasi orang lain yang sudah terlebih dahulu melakukan penelitian, bukan hanya data observasi milik peneliti itu sendiri.
Selain itu, sumber data yang digunakan haruslah bersifat objektif, sistematis, akurat, serta otentik yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta berasal dari sumber yang tepat. Karena metode historis memiliki konse dasar waktu, perlu diperhatikan dengan lebih teliti mengenai urutan peristiwa dan waktu-waktunya dengan detail dan jelas.
e. Metode Teori Dasar (Grounded Theory)
Jenis Metode Penelitian Kualitatif lainnya ada Metode Teori Dasar. Metode teori dasar merupakan penelitian yang dilakukan untuk menemukan suatu teori atau menguatkan teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada lalu dibuat kesimpulan dasar yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori.
Dalam melakukan metode ini, peneliti perlu memilah mana fenomena yang dapat dikatakan fenomena inti dan mana yang bukan untuk dapat diambil dan dibentuk suatu teori. Pengumpulan data metode teori dasar ini dilakukan dengan studi lapangan, observasi, pembandingan antara kategori, fenomena, dan situasi berdasarkan berbagai penilaian, seperti kajian induktif, deduktif, dan verifikasi hingga datanya bersifat jenuh.
Metode Penelitian Gabungan
Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian.
Penelitian campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif untuk menyelesaikan masalah penelitian (Creswell, 2012). Menurut Sugiyono (2016), metode penelitian campuran merupakan metode penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam suatu kegiatan penelitian sehingga akan diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif.
Desain penelitian campuran adalah suatu prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis dan menggabungkan antara metode kualitatif dan kuantitatif dalam satu studi atau penelitian untuk menyelesaikan masalah penelitian (Creswell, 2012). Menurut Fraenkel & Wallen (2009), metode penelitian campuran melibatkan penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian, kedua metode memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah-masalah penelitian.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian campuran adalah metode penelitian kombinasi antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam satu kegiatan penelitian untuk menyelesaikan masalah penelitian dengan ditandai adanya data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Penelitian campuran menghasilkan fakta yang lebih komprehensif dalam meneliti masalah penelitian. Hal tersebut disebabkan oleh kebebasan peneliti untuk menggunakan semua alat pengumpul data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Sedangkan kuantitatif atau kualitatif hanya terbatas pada jenis alat pengumpul data tertentu saja (Creswell, 2012).
Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data; tetapi juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar daripada penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Secara umum tujuan dari penggunaan metode penelitian campuran, yaitu:
a) Untuk lebih memahami isu atau masalah penelitian dengan mengtriangulasikan data kualitatif yang berupa perincian-perincian deskiriptif dengan data kuantitatif yang berupa angka-angka.
b) Untuk mendapatkan hasil-hasil statistik kuantitatif dari suatu sampel tertentu, kemudian menindaklanjutinya dengan mengobservasi atau mewawancarai sejumlah individu guna memperoleh penjelasan lebih mendalam tentang hasil statistik yang sudah didapatkan.
c) Untuk mengeksplorasi suatu pandangan partisipan (kualitatif) untuk selanjutnya dianalsis berdasarkan sampel yang luas (kuantitatif)(Creswell, 2012).
3. Jelaskan dengan contoh yang dilakukan pada jurnal ilmiah tentang bagaimana merancang penelitian kesehatan. Nilai 20.
Jawab:
Penelitian merupakan usaha sistematis yang sengaja dibuat dan diatur oleh seorang peneliti untuk memperoleh petunjuk yang valid dan reliabel(terpercaya). Sebelum dilakukan penelitian maka perlu membuat rancangan penelitian. Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh.
Secara umum penelitian kesehatan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif (observasional atau non-observasional) dan penelitian analitik, bergantung pada maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Masalah kesehatan yang akan diteliti biasanya berupa peristiwa yang terjadi di masyarakat yang terkait dengan orang (person), tempat (place), dan waktu (time). Lebih jauh lagi masalah kesehatan yang diteliti akan mencakup pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where) dan megapa (why). Berbagai pertanyaan tersebut harus diteliti dan diuji apakah ada hubungan atau asosiasi yang signifikan secara statistic (hipotesis) antara faktor risiko dan penyakit.
Contoh
“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Angka Kejadian Diare Pada Balita”
Tahap perancangan penelitian:
a. Latar Belakang:
Penyakit diare masih merupakan salah satu penyebab utama masalah kesehatan masyarakat Indonesia, baik ditinjau dari segi angka kesakitan maupun angka kematiannya. Penyakit ini dapat menyerang semua golongan umur dengan angka kesakitan berkisar 280 per 1000 penduduk dan untuk balita menderita satu sampai satu setengah kali episode diare setiap tahunnya atau 53% dari semua kesakitan diare.(Dep.Kes.RI,1998).
Kematian anak pada kelompok umur 1-4 tahun terutama disebabkan oleh penyakit infeksi dan parasit dengan proporsi sebesar 44,7%, pernapasan 13%. Sedangkan pada kelompok umur 15-34 tahun, penyakit infeksi dan parasit menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian yaitu sebesar 36,5%, berturut-turut infeksi dan parasit lain 16,8%, kemudian TBC 13,9%.
Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare disebabkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain kesehatan lingkungan yang belum memadai, keadaan gizi, kependudukan, pendidikan, faktor musim dan geografi daerah.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut : bagaimana gambaran epidemiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya penyakit diare pada anak balita.
c. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
- Diketahui hubungan antara karakteristik balita (umur, jenis kelamin, status gizi) terhadap penyakit diare
- Diketahui hubungan antara faktor pendukung (petugas kesehatan, penatalaksanaan) terhadap penyakit diare
- Diketahui hubungan antara faktor lingkungan (sumber air minum, jamban keluarga) terhadap penyakit diare
d. Ruang Lingkup
Mengingat luasnya masalah dan terbatasnya waktu serta kemampuan yang ada pada penulis, maka penulis membatasi masalah yaitu bagaimanakah gambaran epidemiologi penyakit diare pada anak balita.
e. Manfaat Penelitian
1. Untuk Menambah ilmu pengetahuan tentang program penyakit menular khususnya penyakit diare.
2. Sebagai bahan masukan untuk perencanaan dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit diare
Hal-hal yang dimuat di dalam rancangan penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian harus mengacu pada rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang diajukan, hal ini berguna untuk menerangkan suatu gejala atau menguji suatu hiotesis
2. Pemilihan alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan tergantung dari proses variabel yang akan diamati dan diukur.
3. Menetapkan variable
4. Menentukan langkah kerja.
Langkah kerja harus disusun secara rinci dan teratur. Seperti pengambilan data, tempat pengambilan data, perlengkapan yang harus dibawa, dan rancangan hasil analisis data.
Pengelompokan langkah kerja pada penelitian:
· Bagian awal: berisi mengidentifikasi masalah, melakukan kajian pustaka, mengidentifikasi variabe, dan menyusun instrumen.
· Bagian inti: melaksanakan penelitian dan pengambilan data.
· Bagian awal: penyusunan laporan dan publikasi penelitian.
5. Menetapkan cara menganalisis data
Analisis data yang dilakukan merupakan analisis data berupa statistik dan nonstatistik.
4. Buat proposal penelitian kalian masing-mulai dari menyusun MRQ, nilai 50.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar