UTS MK PENCEMARAN LINGKUNGAN
DOSEN :
Prof Dr. SUPLI EFFENDI RAHIM,M.Sc
NAMA :
MARIYAM JAMILAH
NPM :
19.13101.11.19
1.
Jelaskan seberapa berat
masalah pencemaran yang sedang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat sekarang
ini. Nilai 10.
Jawab:
Sekarang ini beban pencemaran lingkungan yang dihadapi
pemerintah dan masyarakat semakin berat semakin berat dengan masuknya limbah
industry dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat. Terjadinya pencemaran
lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan
tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau,
laut, air tanah dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran
yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikankondisi alam yang
tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian
tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat banyak dari manusia membuat alam tidak mampu
mengembalikan ke kondisi semula.Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk
memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastic, DDT,
deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah
kondisi kerusakan lingkungan.
Pencemaran
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
Pencemaran udara
Pencemaran udara
adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.Beberapa definisi
gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap
sebagai polusi udara.Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara
dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemar udara
dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder.Pencemar primer adalah
substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia
merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar
yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.Pembentukan
ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan
sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan
keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan
hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di
stratosfer semakin meningkat.
Dampak dari pencemaran
udara yaitu dapat ditimbulkan dari efek polutan yang diperoleh dari
limbah-limbah industri.Yang dapat menyebabkan lingkungan menjadi tercemar
dengan adanya polusi udara.
Dampak Industri dan
Teknologi terhadap Lingkungan yaitu pada umumnya limbah industri mengandung
limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun.Limbah B3 adalah sisa suatu usaha
atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat
mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.
Pentingnya inovasi
dalam proses pembangunan ekonomi di suatu negara, dalam hal ini, pesatnya hasil
penemuan baru dapat dijadikan sebagai ukuran kemajuan pembangunan ekonomi suatu
bangsa.
Dari berbagai
tantangan yang dihadapi dari perjalanan sejarah umat manusia, kiranya dapat
ditarik selalu benang merah yang dapat digunakan sebagai pegangan mengapa
manusia “survival” yaitu oleh karena teknologi.
Teknologi memberikan
kemajuan bagi industri baja, industri kapal laut, kereta api, industri mobil,
yang memperkaya peradaban manusia. Teknologi juga mampu menghasilkan sulfur
dioksida, karbon dioksida, CFC, dan gas-gas buangan lain yang mengancam
kelangsungan hidup manusia akibat memanasnya bumi akibat efek “rumah kaca”.
Teknologi yang
diandalkan sebagai instrumen utama dalam “revolusi hijau” meningkatkan hasil
pertanian, karena adanya bibit unggul, bermacam jenis pupuk yang bersifat suplemen,
pestisida dan insektisida. Dibalik itu, teknologi yang sama juga menghasilkan
berbagai jenis racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, bahkan
akibat rutinnya digunakan berbagi jenis pestisida ataupun insektisida mampu
memperkuat daya tahan hama tanaman misalnya wereng dan kutu loncat.
Teknologi juga memberi
rasa aman dan kenyamanan bagi manusia akibat mampu menyediakan berbagai
kebutuhan seperti tabung gas kebakaran, alat-alat pendingin (lemari es dan AC),
berbagai jenis aroma parfum dalam kemasan yang menawan, atau obat anti nyamuk
yang praktis untuk disemprotkan, dan sebagainya. Serangkai dengan proses
tersebut, ternyata CFC (chlorofluorocarbon) dan tetra fluoro ethylene polymer
yang digunakan justru memiliki kontribusi bagi menipisnya lapisan ozon di
stratosfer
Teknologi memungkinkan
negara-negara tropis (terutama negara berkembang) untuk memanfaatkan kekayaan
hutan alamnya dalam rangka meningkatkan sumber devisa negara dan berbagai
pembiayaan pembangunan, tetapi akibat yang ditimbulkannya merusak hutan tropis
sekaligus berbagai jenis tanaman berkhasiat obat dan beragam jenis fauna yang
langka.
b.
Pencemaran air
Pencemaran air adalah
suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai,
lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Walaupun fenomena alam seperti
gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.Pencemaran air
dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada
eutrofikasi.Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.Air limbah
tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Dampak dari pencemaran
air terhadap lingkungan adalah air tidak dapat dimanfaatkan sesuai
peruntukkannya, dan jika dimanfaatkan maka diperlukan pengolahan khusus yang
menyebabkan peningkatan biaya pengoperasian & pemeliharaan sungai dan juga
air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
c.
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah
adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan
tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya
air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara
tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap,
tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran tanah juga
dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun.Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing
yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida
atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT
pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian
terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan
penurunan hasil pertanian.Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari
erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah
utama.
Jika kita ingin
menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu adanya itikad yang kuat dan kesamaan
persepsi dalam pengelolaan lingkungan hidup.Pengelolaan lingkungan hidup
dapatlah diartikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara atau memperbaiki
mutu lingkungan agar kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan
sebaik-baiknya.
Memang manusia memiliki kemampuan adaptasi
yang tinggi terhadap lingkungannya, secara hayati ataupun kultural, misalnya
manusia dapat menggunakan air yang tercemar dengan rekayasa teknologi (daur
ulang) berupa salinisasi, bahkan produknya dapat menjadi komoditas
ekonomi.Tetapi untuk mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik, agar dapat
dimanfaatkan secara optimal maka manusia diharuskan untuk mampu memperkecil
resiko kerusakan lingkungan.
2.
Jelaskan
sumber pencemaran: air, tanah, udara, toksikologi logam berat, makanan
danobat-obatan, pestisida yang anda ketahui.Nilai 20
Jawab
a.
Sumber pencemaran air
Ada berbagai
jenis sumber pencemaran air diantaranya seperti sampah yang berasal dari
masyarakat baik itu dari limbah rumah tangga maupun dari limbah pertanian dalam
skala kecil maupun dalam skala besar. Saat ini tercatat ada beberapa jenis
polutan yang mampu membuat pencemaran air diantaranya adalah sumber bahan yang
mengandung bibit penyakit, limbah yang membutuhkan oksigen tinggi serta waktu
yang lama untuk terurai, bahan yang tidak sedimen serta bahan yang mengandung
radioaktif panas tinggi. semua bahan tersebut memiliki dampak yang tidak baik
dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Berikut ini adalah beberapa sumber pencemaran air:
·
Limbah
industri biasanya dari pabrik
Para pelaku industri sangat rawan menghasilkan
berbagai jenis limbah yang dapat mencemari air.Ini biasanya dilakukan oleh
mereka para pelaku bisnis industri yang kurang memahami adanya pencemaran ini
atau hanya sekedar untuk menekan biaya pengolahan limbahnya saja.berikut ini
beberapa jenis industri yang mampu mencemari air dari hasil industrinya:
-
Industri
produk makanan
-
Indukstri
produk tekstil
-
Industri
pulp dan kertas
-
Industri
bahan kimia
-
Industri
penyamakan kulit
-
Industri
electroplating
·
Limbah
pertanian
Limbah dari pertanian yang masuk ke dalam air
sebenarnya tidak berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem air namun karena saat
ini banyak petani menggunakan pupuk kimia dan juga pestisida dalam jumlah
banyak maka mampu mengakibatkan kerusakan pada ekosistem yang ada. Hal ini
akanlebih parah jika pestisida yang digunakan adalah jenis dari herbisida dan
insektisida.
·
Limbah
rumah tangga
Pada limbah ini, termasuk hasil aktivitas rumah
tangga. Misalnya sampah, dari sampah organik maupun sampah anorganik, dan
lainnya yaitu asap hasil pembakaran sampah, deterjen dan kotoran.
Sampah merupakan limbah yang lebih banyak diproduksi
oleh rumah tangga.Sampah dari rumah tangga sudah menjadi masalah yang lumayan
sulit untuk diselesaikan.Selain sampah rumah tangga, limbah rumah tangga juga
berupa pembuangan limbah sisa air mencuci, sisa air mandi, dan kakus yang
dibuang ke sungai.
·
Pencemaran
dari Peternakan dan Perikanan
Air dapat mengalami pencemaran dari kegiatan
peternakan dan perikanan jika tidak dilakukan pembuangan yang benar pada
kotoran hewan dan juga sampah lainnya.ada beberapa hal yang bisa dilihat untuk
melihat ciri-ciri dari terjadinya pencemaran oleh peternakan dan perikanan ini
antara lain adalah sebagai berikut:
-
Adanya
kotoran hewan dalam jumlah besar pada perairan yang membuat air terkontaminasi
oleh berbagai virus dan bakteri dari kotoran tersebut dan terjadinya perubahan
warna dan rasa di dalam air tersebut sehingga membuat air sangat mudah menyebabkan
penyakit bagi siapa saja yang mengkonsumsi.
b.
Sumber pencemaran tanah
Tanah merupakan lapisan
terluar kerak bumi, pencemaran tanah adalah keadaan tanah yang telah tercemar
oleh benda asing yang masuk ke dalam tanah seperti limbah ataupun bahan kimia
yang berasal dari manusia ataupun mesin-mesin pabrik yang mengubah kondisi
tanah, baik kesuburan, kekuatan tanah dan massa tanah
Selain itu menurut PP no 150
tahun 2000 disebutkan bahwa pencemaran tanah adalah “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa,
adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan
tanah”
Ketika suatu zat yang
berbahaya terjatuh/tertumpah ke atas tanah, maka akan ada 2 kemungkinan, yaitu:
meresap masuk ke dalam tanah dan menguap ke udara yang dapat menimbulkan hujan
asam yang juga berpengaruh pada tanah.
Penyebab pencemaran tanah
adalah :
1.
Tumpahan
minyak
Tumpahan minyak ini dapat berasal dari kendaraan
tangki yang terguling atau bocor. Juga bisa dari jerigen minyak yang menetes,
karena sedikit demi sedikit pun dapat menjadi bukit
2.
Penggunaan
pestisida
Penggunaan pestisida memang bermanfaat, tetapi jika
terlalu banyak, maka akan mencemari tanah dan pestisida tersebut akan terserap
akar dan masuk ke dalam tumbuhan, sehingga tumbuhan tersebut menjadi racun saat
dimakan manusia, selain itu, serangga yang terkena pestisida saat sedang
bertelur, maka keturunannya akan kebal dengan pestisida tersebut, sehingga
perlu pestisida yang lebih ampuh dan semakin meracuni tanah
3.
Limbah
pabrik
Limbah pabrik dapat berupa bahan kimia yang berbentuk
gas yang mengakibatkan hujan asam dan merusak kesuburan tanah, dapat juga
berupa limbah cair sehingga dapat meracuni tanah
4.
Limbah
domestic
Limbah domestik adalah limbah dari sampah rumah
tangga/makanan-makanan yang dibuang sembarangan
5.
Bahan
yang susah diuraikan
Plastik membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk
dapat terurai dengan sempurna oleh mikroorganisme
6.
Limbah
cair
Limbah cair yang dimaksudkan adalah limbah seperti
tinja dan susu yang sudah basi.
7.
Ladang
berpindah
Ladang berpindah dapat mencemari tanah, karena tiap
kali membuka ladang, maka akan ada pembakaran hutan, dan setelah kesuburan
tanah yang dipakai berkurang, maka akan ditinggalkan begitu saja, padahal butuh
waktu ratusan tahun untuk menumbuhkan pohon-pohon dan mengembalikan kesuburan
tanah
8.
Percobaan
Nuklir
Nuklir
merupakan bom yang sangat besar dan tentu saja memiliki ratusan bahan kimia
yang berbahaya dan memberi dampak radiasi yang efeknya hampir tidak terlihat
pada tumbuhan dengan mata telanjang.
c.
Sumber pencemaran udara
Secara umum, umber-sumber pencemaran udara ada dua
jenis, yaitu
1)
Sumber
alamiah
Pencemaran udara yang berasal dari sumber alamiah ini
berasal dari kejadian-kejadian atau aktivitas alam yang tidak dapat diduga
sebelumnya. Contoh-contoh sumber alamiah, antara lain:
-
Letusan
gunung berapi
-
Gas
beracun akibat gempa bumi
-
Batuan
yang berada di tanah dan mengeluarkan zat radioaktif yaitu radon
-
Aerosol
di lautan
-
Tanaman
(pollen, serbuk sari)
-
Peluruhan
H2S, CO2, dan ammonia
-
Nitrifikasi
dan denitrifikasi biologi
-
Petir
atau loncatan listrik yang dapat memecahkan molekul (misalnya pemecahan molekul
N2 menjadi NO)
-
Kebakaran
hutan (namun kejadian ini dapat dipicu oleh aktivitas manusia)
2)
Sumber
buatan manusia
Kegiatan manusia dapat mengubah lingkungan hidup yang
antara lain disebabkan oleh perkembangan budaya, penggunaan ilmu dan teknologi,
serta diiringi oleh pola konsumsi yang berlebihan. Beberapa aktivitas manusia
yang dapat menimbulkan pencemaran udara, antara lain:
-
Industri
(gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya, seperti Chloro Fluoro
Carbon)
-
Kendaraan
bermotor
-
Pembangkit
listrik
-
Asap
rokok
-
Ledakan
baik kecelakaan ataupun buatan
-
Persampahan
(dekomposisi, pembakaran sampah domestik, pembakaran sampah komersial)
-
Permukiman
(pembakaran dari perapian dan kompor)
-
Pertanian
Sedangkan sumber-sumber pencemaran udara menurut EPA
(Environmental Protection Agency) ada tiga jenis, yaitu
-
Sumber
tetap
Sumber tetap adalah smber emisi yang berada pada
posisi tetap dari waktu ke waktu, contohnya adalah pada cerobong asap industri,
misalnya emisi SO2 dari cerobong PLTU.
-
Sumber
bergerak
Sumber bergerak menghasilkan pencemar yang bergerak
dari waktu ke waktu, seperti pada alat-alat transportasi, contohnya gas-gas
pencemar yang keluar dari knalpot.
-
Sumber
alamiah
Sumber alamiah contohnya adalah letusan gunung berapi
yang meniup debu dari tanah. (Yusra, 2010)
d.
Sumber Pencemaran dan Toksikologi logam berat
Sumber pencemaran logam berat dibagi menjadi dua
sumber yaitu sumber alami dan sumber buatan.
Sumber
alami :
1)
Berasal
dari daerah pantai (coastal supply), yang bersumber dari sungai, abrasi pantai
oleh aktifitas gelombang.
2)
Berasal
dari logam yang dibebaskan oleh aktivitas gunung berapi dan logam yang
dibebaskan oleh proses kimiawi.
3)
Berasal
dari lingkungan daratan dan dekat pantai, termasuk logam yang ditransportasi
oleh ikan dari atmosfir berupa partikel debu.
Sumber
buatan :
Logam-logam berat yang dibebaskan oleh proses-proses
industri atau kegiatan pertambangan.
Pengaruh Logam Berat Terhadap Kesehatan Manusia :
Beberapa jenis logam yang termasuk katagori logam
berat antara lain sebagai berikut : Alminium (Al), Antimony (Sb), Cadmium (Cd),
Chromium (Cr), Cobalt (Co), Cufrum (Cu), Ferrum (Fe), Manganese (Mn), Merkuri
(Hg), Molybdenum (Mo), Salenium (Se), Silver (Ag), Tin (Sn), Plumbum (Pb),
Vanadium (V) dan Zinc (Zn).
Logam berat seperti ; Merkuri (Hg), Cadmium (Cd),
Plumbum (Pb), Chromium (Cr), Cufrun(Cu), Cobalt (Co) sangat berbahaya bila
kadarnya yang terlarut dalam tubuh manusia cukup tinggi atau melebihi ambang
batas baku. Logam-logam berat ini bersifat sangat toxic (beracun) yang dapat
masuk ke tubuh manusia melalui beberapa cara yaitu dari makanan, melalui
pernafasan dan penetrasi melalui kulit.
e.
Sumber pencemaran makanan dan obat-obatan
Sumber
Pencemaran Makanan
Makanan yang disukai manusia
pada umumnya disukai juga oleh mikroorganismeseperti virus, bakteri dan jamur. Bakteri dan jamur
yang menyerang bahan makanan yang mentah ataupun yang sudah matang.
Jika
makanan sudah dihinggapi mikroorganisme, maka akan mengalami penguraian.
Penguraian tersebut dapat mengurangi nilai gizi dan kelezatan pada bahan
makanan tersebut.Inilah yang dinamakan pencemaran makanan secara biologis.
Makanan yang mengalami penguraian akan menjadi racun bagi tubuh sehingga
menyebabkan sakit bahkan kematian. Makanan yang terurai tersebut menjadi zat
organic yang memiliki energi yang lebih kecil.
Berkembangnya
mikroba pada berbagai jenis bahan pangan umumnya tergantung dari jenis bahan
pangan, kondisi lingkungan dan cara penyimpanan serta lama penyimpanan bahan
makanan tersebut.
Bahan makanan
yang diperlukan manusia adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin ,mineral
dan air. Disamping itu ada pula zat tambahan yang dengan sengaja atau tidak
sengaja dimasukkan ke dalam makanan.Kualitas makanan, kemurnian air dan udara
merupakan bagian dari lingkungan kita.
Bila zat tambahan tersebut ada pada makanan, baik
disengaja atau mungkin pula tidak disengaja.Contoh zat tambahan yang tidak
sengaja ada dalam makanan misalnya salmonella, stafilokokus dan racun botulisme
dalam makanan kaleng.Kemungkinan hal ini terjadi karena cara yang kurang benar
dalam hal penyediaan makanan.Biskuit beracun merupakan salah satu contoh yang
pernah terjadi dan telah menelan banyak korban, kemudian Sisa hormone dalam
daging merupakan zat tambahan yang tidak disengaja, biarpun hormone itu
digunakan untuk mempercepat pertumbuhan sebelum hewan dipotong.Tambahan lainnya
ialah raksa dan logam lainnya.
Bahan makanan yang
diperlukan manusia adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin ,mineral dan
air. Disamping itu ada pula zat tambahan yang dengan sengaja atau tidak sengaja
dimasukkan ke dalam makanan.Kualitas makanan, kemurnian air dan udara merupakan
bagian dari lingkungan kita.
Bila zat tambahan tersebut ada makanan, mungkin hal
tersebut disengaja atau mungkin pula tidak disengaja. Contoh zat tambahan yang
tidak sengaja ada dalam makanan misalnya salmonella, stafilokokus dan racun
botulisme dalam makanan kaleng.Kemungkinan hal ini terjadi karena cara yang
kurang benar dalam hal penyediaan makanan.Biskuit beracun merupakan salah satu
contoh yang pernah terjadi dan telah menelan banyak korban, kemudian Sisa
hormone dalam daging merupakan zat tambahan yang tidak disengaja, biarpun
hormone itu digunakan untuk mempercepat pertumbuhan sebelum hewan dipotong.
Tambahan lainnya ialah raksa dan logam lainnya.
Contoh dari adanya pencemaran makanan antara lain:
1.
Makanan
yang mengandung Formalin, seperti tahu
berformalin, bakso berformalin atau berboraks, ikan basa dan ikan asin
berformalin.
2.
Berdasarkan
Bahan Makanan yang sering Tercemar
a.
Daging
dan produknya. Daging segar dapat tercemar sejak proses pemotongan, penanganan
dan pengolahan menjadi produk lain, misalnya sosis. Bakteri yang sering
dijumpai antara lain: Salmonella sp, Cl. perfringens, Streptococcus fecalis,
Staphylococcus aureus.
b.
Telur
dan produknya. Telur yang baik berasal dari unggas yang sehat, yang tidak
mengalami kelainan di luar serta di dalam. Pencemaran telur dapat terjadi sejak
telur tersebut dikeluarkan oleh si induk sampai siap dikonsumsi, yaitu ketika
tercemar feses induk, kerabangnya pecah/rusak, dari tangan si petemak, maupun
pada pencucian. Demikian juga dalam proses penyimpanan yang panjang akan
memungkinkan terjadinya penetrasi mikroba lewat kerabang telur. Sedangkan pada
produk telur, misalnya : telur beku, telur kering, telur bubuk juga dapat
tercemar mikroba, meskipun se-belumnya telah dipasteurisasi. Bakteri yang
sering dijumpai dalam telur dan produknya yang telah tercemar, antara
lain:Salmonella sp., Staphylococcus aureus.
c.
Susu
dan produknya. susu mengandung beberapa jenis bakteri ketika keluar dari susu
hewan perah yang sehat, selain itu dapat terkena pencemaran dari bagian luar
tubuh hewan tersebut, terutama dari daerah ambing atau mammae. Mikroba yang
mencemari berasal dari manure, tanah, air. Walaupun demikian tak dapat
dilupakan beberapa faktor yang berperanan dalam pencemaran air susu sejak
proses produksi air susu serta produknya sampai siap dikonsumsi, misalnya :
pencemaran yang terjadi akibat penggunaan alat pemerah susu otomatis, tangki truk,
dan berbagai alat serta perlengkapan di pasar susu, pabrik keju, dan lain-lain.
Serta peranan tangan si peternak (pemerah susu dan pekerja lainnya) dalam
menambah organisme patogen penyebab pencemaran air susu dan produknya.
d.
Ikan,
kerang, dan produknya. Pencemaran ikan dan kerang dapat terjadi karena polusi
air yang digunakan untuk kehidupannya, serta pengolahan pasca panen yang tak
baik. Produk hasil ikan, misalnya ikan asap dapat tercemar akibat cara
penanganan yang salah, sehingga terjadi perubahan bau dan rasa. Bakteri yang
dapat mencemarinya, antara lain : Proteus sp.
3. Pencemaran
makanan oleh bakteri
a.
Bakteri
Clostridum Botulinum
b.
Pseudomonas
Cocovenenans
c.
Neurospora
Sitophila
d.
Aspergilus
Flavus
e.
Clostridia
Anaerob
f.
Clostridium
Aerofecticum dan C. Welchii
g.
Staphylococcus
sp
h.
Clostridium
Perfringens
i.
Bacillus
Cereus
j.
Vibrio
Parahaemolyticus
k.
Shigelosis
Sumber
Pencemaran Obat-obatan
NDMA atau
N-nitrosodimethylamine adalah zat yang bersifat hepatotoksik atau racun bagi
hati dan karsinogenik (mencetuskan kanker).Adapun kandungan pada obat-obatan
berasal dari dua proses. Proses pertama adalah penggunaan bahan obat yang
terkontaminasi. Beberapa pelarut dan katalis dapat berisiko terjadi pembentukan
nitrosamin ketika gugus amin pada bahan kimia yang dapat dipakai ulang
diberikan perlakuan dengan asam nitrat sebelum dipakai kembali.Apabila
fasilitas daur ulang mencampurkan pelarut atau katalis dari beberapa produsen
yang berbeda, termasuk dari tempat dengan konsenterasi tinggi NDMA, maka zat
kimia yang dipakai ulang sangat berisiko untuk tercemar.
Apabila peralatan yang
dipakai untuk memperoleh pelarut atau katalis dari berbagai produsen
diperlakukan tanpa proses pembersihan peralatan yang cukup, maka pelarut dan
katalis yang baru juga dapat tercemar zat ini.
Sumber kedua dari kontaminasi adalah dari proses
intermediet bahan baku obat itu sendiri. Ranitin mengandung gugus nitrit dan
dimetilamin. Proses nitrosasi dari ranitidin dapat menghasilkan NDMA pada
kondisi pH lambung secara in vitro.
Hal ini menjelaskan munculnya
NDMA pada produk ARB (valsartan). Proses pembuatan valsartan tidak menghasilkan
zat tersebut. Namun pada pemrosesannya, menggunakan katalis atau pelarut yang
digunakan dalam proses lain yang dapat menghasilkan NDMA. Oleh sebab itu
kemudian pada pemeriksaan ditemukan obat valsartan ini tercemar.
NDMA memang merupakan zat
yang berpotensi membahayakan kesehatan.Zat ini dapat ditemukan dalam air minum
dan berbagai macam makanan tertentu. Beberapa obat berpotensi tercemar dan
penggunaan kronik obat tersebut akan meningkatkan kadar harian yang dikonsumsi
oleh pasien. Perbaikan tata cara produksi obat harus diperhatikan dalam
mengurangi atau mencegah pencemaran zat ini di obat-obatan. Produk kosmetik dan
perawatan personal juga patut diperiksa untuk dipantau karena berpotensi
terdapat pencemaran.
f.
Sumber Pencemaran Pestisida
Penggunaan
Pestisida sebagai salah satu bahan kimia untuk pencemaran ke dalam lingkungan
baik melalui udara, air maupun tanah dapat berakibat langsung terhadap
komunitas hewan, tumbuhan terlebih manusia. Pestisida yang masuk ke dalam
lingkungan melalui beberapa proses baik pada tataran permukaan tanah maupun
bawah permukaan tanah. Masuk ke dalam tanah berjalan melalui
polabiotransformasi dan bioakumulasi oleh tanaman, proses reabsorbsi oleh akar
serta masuk langsung pestisida melalui infiltrasi aliran tanah. Gejala ini
akanmempengaruhi kandungan bahan pada sistem air tanah hingga proses pencucian
zat pada tahap penguraian baik secara biologis maupun kimiawi di dalam tanah.
Proses pencucian (leaching) bahan-bahan kimiawi tersebut pada akhirnyaakan
mempengaruhi kualitas air tanah baik setempat dan maupun secara region dengan
berkelanjutan. Apabila proses pemurnian unsur-unsur residu pestisida berjalan
dengan baik dan tervalidasi hingga aman pada wadahwadah penampungan air tanah,
missal sumber mata air, sumur resapan dan sumur gali untuk kemudian dikonsumsi
oleh penduduk, maka fenomena pestisida ke dalam lingkungan bisa dikatakan aman.
Namun demikian jika proses tersebut kurang berhasil atau bahkan tidak berhasil
secara alami, maka kondisi sebaliknya yang akanterjadi. Penurunan kualitas air
tanah serta kemungkinan terjangkitnya penyakit akibat pencemaran air merupakan
implikasi langsung dari masuknya pestisida ke dalam lingkungan. Aliran permukaan
seperti sungai, danau dan waduk yang tercemar pestisida akan mengalami proses
dekomposisi bahan pencemar. Dan pada tingkat tertentu, bahan pencemar tersebut
mampu terakumulasi hingga dekomposit.Pestisida di udara terjadi melalui proses
penguapan oleh foto-dekomposisisinar matahari terhadap badan air dan tumbuhan.
Selain pada itu masuknya pestisda diudara disebabkan oleh driff yaitu proses
penyebaran pestisida ke udara melalui penyemprotan oleh petani yang terbawa
angin. Akumulasi pestisida yang terlalu berat di udara pada akhirnya
akanmenambah parah pencemaran udara. Gangguan pestisda oleh residunya terhadap
tanah biasanya terlihat pada tingkat kejenuhan karena tingginya kandungan
pestisida persatuan volume tanah.Unsur-unsur hara alami pada tanah makin terdesak
dan sulit melakukan regenerasi hingga mengakibatkan tanah tanah masam dan tidak
produktif.Batas Toleransi Pestisida. Setiap perusahaan pestisida yang akan
mengedarkan produknya untukdiaplikasikan ke tanaman diharuskan mendaftarkan
pada komisi pestisida (Pesticide Commission), di Amerika ditangani oleh Badan
Perlindungan Lingkungan (EPA/Environmental Protection Association). Sedangkan
di Indonesia ditangani oleh Komisi Pestisida dibawah Departemen Pertanian.
Pestisida
yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut beberapa hal berikut
:
1)
Berdasarkan
Fungsi/Sasaran Penggunaannya
-
Insektisida adalah
pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga seperti belalang, kepik,
wereng, dan ulat. Insektisida juga digunakan untuk memberantas serangga di
rumah, perkantoran atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut.
Contoh : basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, diazinon, dll.
-
Fungisida adalah
pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan jamur/cendawan seperti bercak
daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun. Contohn: tembaga oksiklorida,
tembaga (I) oksida, carbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.
-
Bakterisida adalah
pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Salah satu contoh bakterisida
adalah tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus CVPD yang menyerang
tanaman jeruk. Umumnya bakteri yang telah menyerang suatu tanaman sukar
diberantas. Pemberian obat biasanya segera diberikan kepada tanaman lainnya
yang masih sehat sesuai dengan dosis tertentu.
-
Rodentisida adalah
pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat
seperti tikus. Lazimnya diberikan sebagai umpan yang sebelumnya dicampur dengan
beras atau jagung. Hanya penggunaannya harus hati-hati, karena dapat mematikan
juga hewan ternak yang memakannya. Contoh : Warangan.
-
Nematisida adalah
pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa nematoda
(cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan umbi tanaman.
Nematisida biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau lada. Nematisida
bersifat dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3 minggu sebelum musim
tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga dapat memberantas serangga
dan jamur. Dipasaran dikenal dengan nama DD, Vapam, dan Dazomet.
-
Herbisida adalah
pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma) seperti
alang-alang, rerumputan, eceng gondok, dll. Contoh: ammonium sulfonat dan
pentaklorofenol.
2) Berdasarkan
Bahan Aktifnya
-
Pestisida organik
(Organic pesticide)
Pestisida yang bahan
aktifnya adalah bahan organik yang berasal dari bagian tanaman atau binatang,
misal: neem oil yang berasal dari pohon mimba (neem).
-
Pestisida elemen
(Elemental pesticide)
Pestisida yang bahan
aktifnya berasal dari alam seperti sulfur.
-
Pestisida
kimia/sintetis (Syntetic pesticide)
Pestisida yang berasal
dari campuran bahan-bahan kimia.
3) Berdasarkan
Cara Kerjanya
-
Pestisida sistemik
(Systemic Pesticide)
Adalah pestisida yang
diserap dan dialirkan ke seluruh bagian tanaman sehingga akan menjadi racun
bagi hama yang memakannya. Kelebihannya tidak hilang karena disiram.
Kelemahannya, ada bagian tanaman yang dimakan hama agar pestisida ini bekerja.
Pestisida ini untuk mencegah tanaman dari serangan hama. Contoh : Neem oil.
-
Pestisida kontak langsung
(Contact pesticide)
Adalah pestisida yang
reaksinya akan bekerja bila bersentuhan langsung dengan hama, baik ketika makan
ataupun sedang berjalan. Jika hama sudah menyerang lebih baik menggunakan jenis
pestisida ini. Sebagian besar pestisida kimia termasuk ke dalam jenis ini.
4) Berdasarkan Cara Penggunaannya:
-
Penyemprotan(Spraying)
Penyemprotan adalah
cara penggunaan pestisida yang paling banyak dipakai oleh petani. Diperkirakan
75 % penggunaan pestisida dilakukan dengan cara penyemprotan. Dalam penyemprotan
larutan pestisida (pestisida diatambah air) dipecah oleh nozzel (spuyer) atau
atomizer menjadi butiran semprot atau droplet. Bentuk sediaan (formulasi) yang
digunakan dengan cara penyemprotan meliputi E.C; W.P; WS atau SP. Sedangkan
penyemprotan dengan volume ultra rendah (Ultra low volume) digunakan formulasi
ULV. Dengan menggunakan alat khusus yang disebut mikroner.
-
Pengasapanatau Fogging
Pengasapan adalah
penyemprotan pestisida dengan volume rendah dengan ukuran droplet yang
halus.Perbedaannya dengan penyemprotan biasa adalah yang dibuat pencampur
pestisida adalah minyak solar dan bukan air. Campuran tersebut kemudian
dipanaskan sehingga menjadi semacam kabut asap yang kemudian dihembuskan.
Fogging banyak digunakan untuk mengendalikan hama gudang, hama tanaman
perkebunan serta vektor penyakit dilingkungan misalnya untuk mengendalikan
nyamuk malaria.
-
Penghembusan (Dusting)
Penghembusan merupakan
cara penggunaan pestisida yang diformulasikan dalam bentuk tepung hembus (D,
dust) dengan menggunakan alat penghembus (duster). Jadi penggunaannya dalam
bentuk kering.
-
Penaburan
(broadcasting) pestisida butiran (Granuler)
Penaburan pestisida
butiran adalah cara penggunaan pestisida yang diformulasikan dalam bentuk
butiran dengan cara ditaburkan. Penaburan dapat dilakukan dengan tanganlangsung
atau dengan menggunakan alat penabur (granule broadcaster).
-
Perawatan benih (Seed
dressing , Seed treatment, Seed coating)
Perawatan benih adalah
cara penggunaan pestisida untuk melindung benih sebelum benih ditanam agar
kecambah dan tanaman muda tidak diserang oleh hama atau penyakit. Pestisida
yang digunakan adalah formulasi SD atau ST.
-
Pencelupan (Dipping)
Pencelupan adalah
penggunaan pestisida untuk melindung tanaman (bibit, cangkok, stek)agar
terhindar dari serangan hama maupun penyakit. Pencelupan dilakukan dengan
mencelupkan bibit atau stek ke dalam larutan pestisida.
-
Fumigasi (Fumigation)
Fumigasi adalah
aplikasi pestisida fumigan baik yang berbentuk padat, cair maupun gas dalam
ruangan terttutup. Fumigasi umumnya digunakan untuk melindungi hasil panen dari
kerusakan karena serangan hama atau penyakit ditempat penyimpanan. Fumigan
dimasukkan ke dalam ruangan gudang yang selanjutnya akan berubah kedalam bentuk
gas (fumigan cair maupun padat) yang beracun untuk membunuh OPT sasaran yang
ada dalam ruangan tersebut.
-
Injeksi
Injeksi adalah
penggunaan pestisida dengan cara memasukkan kedalam batang tanaman, baik dengan
alat khusus (injeksi ataupun infus) maupun dengan jalan mengebor tanaman.
Pestisida yng diinjeksikan akan tersebar keseluruh tanaman bersamaan dengan
aliran makanan dalam jaringan tanaman. Injeksi dapat juga digunakan untuk
sterilisasi tanah.
-
Penyiraman ( drenching,
Pouring On ).
Penyiraman adalah
penggunaan pestisida dengan cara dituangkan disekitar akar tanaman untuk
mengendalikan hama atau penyakit di daerah perakaran atau dituangkan pada
sarang semut atau sarang rayap
3.
Jelaskan bahan pencemaran dan karakteristik limbah
rumah sakit. Nilai 10.
Jawab:
KARAKTERISTIK LIMBAH RUMAH SAKIT.
Sampah dan limbah rumah
sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit
dan kegiatan penunjang lainnya.Apabila dibanding dengan kegiatan instansi lain,
maka dapat dikatakan bahwa jenis sampah dan limbah rumah sakit dapat dikategorikan
kompleks.
Secara umum sampah dan
limbah rumah sakit dibagi dalam duakelompok besar, yaitu sampah atau limbah
klinis dan non klinisbaik padat maupun cair.Limbah klinis adalah yang berasal
dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinari, farmasi atau sejenis,
pengobatan, perawatan, penelitian atau pendidikan yang menggunakan bahan-bahan
beracun, infeksius berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan
pengamanan tertentu.
Bentuk limbah klinis bermacam-macam dan
berdasarkanpotensi yang terkandung di dalamnya dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
a.
Limbah
benda tajam
Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang
memilikisudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur,
pecahan gelas, pisau bedah.Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan
dapatmenyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan.Benda-benda tajam yang
terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah,cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan
beracun atau radioaktif.
b.
Limbahinfeksius.
Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai
berikut:Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukanisolasi penyakit
menular (perawatan intensif)Limbah laboratorium yang berkaitan dengan
pemeriksaanmikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit
menular.
c.
Limbah
jaringan tubuh.
Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota
badan,darah dan cairan tubuh, biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau
otopsi.
d.
Limbahsitotoksik.
Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi
ataumungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan,
pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik.
e.
Limbahfarmasi.
Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat
kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang karena batch yang tidakmemenuhi
spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat-obat yang dibuang oleh
pasien atau dibuang oleh masyarakat,obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh
institusi yang bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat-obatan.
f.
Limbahkimia.
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari
penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses
sterilisasi, dan riset.
g.
Limbahradioaktif.
Limbah radioaktif adalah bahan yang
terkontaminasidengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atauriset
radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara lain:tindakan kedokteran
nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau
gas.
Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah
sakit juga menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non
medis.Sampah non medis ini bisa berasal dari kantor/administrasi kertas, unit
pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa
makanan buangan; sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makanan,
sayur dan lain-lain).Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai
karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi.Limbah rumah sakit bisa
mengandung bermacam-macam mikroorganisme, tergantung pada jenis rumah sakit,
tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada
(laboratorium, klinik dll).Tentu saja dari jenis-jenis mikroorganisme tersebut
ada yang bersifat patogen.Limbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akanmengandung
bahan-bahan organik dan anorganik, yang tingkat kandungannya dapat ditentukan
dengan uji air kotor pada umumnya seperti BOD, COD, TTS, pH, mikrobiologik, dan
lain-lain.
4.
Jelaskan dampak
pencemaran lingkungan kegiatan pertambangan batu bara. Nilai 20.
Jawab:
Aktifitas pertambangan
dianggap seperti uang logam yang memiliki dua sisi yang saling berlawanan,
yaitu sebagai sumber kemakmuran sekaligus perusak lingkungan yang sangat
potensial.Sebagai sumber kemakmuran, sektor ini menyokong pendapatan negara
selama bertahun-tahun. Sebagai perusak lingkungan, pertambangan terbuka (open
pit mining) dapat mengubah secara total baik iklim dan tanah akibat seluruh
lapisan tanah di atas deposit bahan tambang disingkirkan. Hilangnya vegetasi
secara tidak langsung ikut menghilangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata
air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok oksigen dan pengatur
suhu. Selain itu penambangan batu bara juga bisa mengakibatkan perubahan social
ekonomi masyarakat disekitar kawasan penambangan. Upaya pencegahan dan
penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh pertambangan batu bara
perlu dilakukan tindakan-tindakan
tertentu sehingga akan dapat mengurangi pencemaran akibat aktivitas pertambangan
batubara dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang telah terjadi di sekitar
pertambangan.
Pencemaran lingkungan adalah
suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi tata lingkungan (tanah,
udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan
manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing
(seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat
perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi
seperti semula.
·
Dampak
Terhadap Lingkungan
Setiap kegiatan penambangan
baik itu penambangan Batu bara, Nikel dan Marmer serta lainnya pasti
menimbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dampak positifnya adalah meningkatnya
devisa negaradan pendapatan asli daerah serta menampung tenaga kerja sedangkan
dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan dalam bentuk
kerusakan permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara,
menurunnya permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi
alat dan pengangut berat.
Karena begitu banyak dampak
negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan maka perlu kesadaran kita
terhadap lingkungan sehingga dapat memenuhi standar lingkungan agar dapat
diterima pasar.Apalagi kebanyakan komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam
bentuk bahan mentah sehingga harus hati-hati dalam pengelolaannya karena bila
para pemakai mengetahui bahan mentah yang dibeli mencemari lingkungan, maka
dapat dirasakan tamparannya terhadap industri penambangan kita.
Sementara itu, harus
diketahui pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil penambangan adalah
untuk kemakmuran rakyat.Salah satu caranya adalah dengan pengembangan wilayah
atau community development.Perusahaan pertambangan wajib ikut mengembangkan
wilayah sekitar lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan pengembangan
sumber daya manusia. Karena hasil tambang suatu saat akan habis maka penglolaan
kegiatan penambangan sangat penting dan tidak boleh terjadi kesalahan.
Seperti halnya aktifitas
pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga telah menimbulkan
dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah, Udara,
dan hutan, Air . Penambangan Batubara secara langsung menyebabkan pencemaran
antara lain ;
-
Pencemaran
air
Permukaan
batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air
menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai,
tumbuhan, dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.
Batubara yang
mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium, dan isotop radioaktif yang
terbentuk secara alami yang jika dibuang akan mengakibatkan kontaminasi
radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini terkandung dalam konsentrasi rendah,
namun akan memberi dampak signifikan jika dibung ke lingkungan dalam jumlah
yang besar. Emisi merkuri ke lingkungan terkonsentrasi karena terus menerus
berpindah melalui rantai makan dan dikonversi menjadi metilmerkuri, yang
merupakan senyawa berbahaya dan membahayakan manusia.Terutama ketika mengkonsumsi
ikan dari air yang terkontaminasi merkuri.
-
Pencemaran
udara
Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya
bagi kesehatan.Menurut logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja
paru-paru.Peranan polutan ikut andil
dalam merangsang penyakit pernafasan seperti influensa,bronchitis dan pneumonia
serta penyakit kronis seperti asma dan bronchitis kronis.
-
Pencemaran
tanah
Penambangan
batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profil tanah genetic,
menggantikan profil tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya,
degradasi kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas
tertentu dapat megubah topografi umum daerah penambangan secara permanen.
Disamping itu,
penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas ini mempunyai potensi
sebagi gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia,
memberikan kontribusi sebesar 10,5% pada emisi gas rumah kaca.
Aktivitas pertambangan
batubara juga berdampak
terhadap peningkatan laju erosi tanah
dan sedimentasi pada
sempadan dan muara-muara
sungai.
Kejadian erosi
merupakan dampak tidak
langsung dari aktivitas
pertambangan batubara melainkan dampak dari pembersihan lahan untuk bukaan tambang dan pembangunan fasilitas
tambang lainnya seperti
pembangunan sarana dan prasarana
pendukung seperti perkantoran,
permukiman karyawan,Dampak penurunan
kesuburan tanah oleh
aktivitas pertambangan
batubara terjadi pada
kegiatan pengupasan tanah
pucuk (top soil)
dan tanah penutup (sub
soil/overburden). Pengupasan tanah
pucuk dan tanah
penutup akan merubah sifat-sifat tanah
terutama sifat fisik
tanah dimana susunan
tanah yang terbentuk secara
alamiah dengan lapisan-lapisan yang
tertata rapi dari lapisan
atas ke lapisan
bawah akan terganggu
dan terbongkar akibat pengupasan tanah
tersebut.
·
Dampak
Terhadap manusia
Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan
batubara terhadap manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain :
-
Limbah
pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia
seperti kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri
(Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), di samping itu debu batubara menyebabkan
polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara.
Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat
memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan
disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.
-
Antaranya
dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan yang
ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya. Batubara dan produk
buangannya, berupa abu ringan, abu berat, dan kerak sisa pembakaran, mengandung
berbagai logam berat : seperti arsenik, timbal, merkuri, nikel, vanadium,
berilium, kadmium, barium, cromium, tembaga, molibdenum, seng, selenium, dan
radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di lingkungan.
-
Seperti
halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga
telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu
air, tanah, Udara, dan hutan, Air Penambangan Batubara secaralangsung
menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah penducian batubara tersebut dalam
hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air
sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, Asam, dan menyebabkan pendangkalan
sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara
setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang ( b),
Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), dan Pb. Hg
dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia
seperti kanker kulit.
·
Dampak Sosial dan kemasyarakatan
Banyaknya lalu
lalang kendaraan yang digunakan untuk angkutan batubara berdampak pada
aktivitas pengguna jalan lain. Semakin banyaknya kecelakaan, meningkatnya biaya
pemeliharaan jembatan dan jalan, adalah sebagian dari dampak yang ditimbulkan.
-
Konflik
Lahan Hingga Pergeseran Sosial-Budaya Masyarakat
Konflik lahan
kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang lahannya menjadi
obyek penggusuran.Kerap perusahaan menunjukkan kearogansiannya dengan menggusur
lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau pengguna lahan. Atau tak jarang
mereka memberikan ganti rugi yang tidak seimbang denga hasil yang akan mereka
dapatkan nantinya. Tidak hanya konflik lahan, permasalahan yang juga sering
terjadi adalah diskriminasi.Akibat dari pergeseran ini membuat pola kehidupan
mereka berubah menjadi lebih konsumtif.Bahkan kerusakan moral pun dapat terjadi
akibat adanya pola hidup yang berubah.
Nilai atau
dampak positif dari batubara itu sendiri, Sumber wikipedia.com mengatakan Tidak
dapat di pungkiri bahwa batubara adalah salah satu bahan tambang yang memiliki
nilai ekonomis yang cukup tinggi.Indonesia adalah salah satu negara penghasil
batubara terbesar no.2 setelah Australia hingga tahun 2008. Total sumber daya
batubara yang dimiliki Indonesia mencapai 104.940 Milyar Ton dengan total
cadangan sebesar 21.13 Milyar Ton. Nanun hal ini tetap memberikan efek positif
dan negatif, dan hal positifnya Sumber wikipedia.com mengatakan. Hal positifnya
adalah bertambahnya devisa negara dari kegiatan penambanganya.
Secara teoritis
usaha pertambangan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Para pekerja
tambang selayaknya bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Salah satu bentuknya
dengan cara memperkerjakan masyarakat sekitar dalam usaha tambang sekitar,
sehingga membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.
5.
Jelaskan proses terjadinya pencemaran air, udara,
tanah serta pengaruhnya terhadap
lingkungan. Nilai 20.
a.
Pencemaran
Air dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
-
Proses
terjadinya pencemaran air
Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya
makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Karakteristik air bersih, jika ditinjau ;
1)
Secara
umum : Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi
manusia.
2)
Secara
fisik : Tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa.
3)
Secara
kimia :
·
PH
netral (bukan asam/basa)
·
Tidak
mengandung racun dan logam berat berbahaya.
·
Parameter-parameter
seperti BOD, COD,DO, TS,TSS dan konductiviti memenuhi aturan pemerintah setempat
-
Pengaruh
pencemaran air terhadap lingkungan
Sumber
pencemaran air yang paling umum adalah :
·
Limbah
Pemukiman
Sampah
organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen
terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya.
Penggunaan
deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai
atau danau.Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.
Jika tumbuhan air ini mati, akan
terjadi proses pembusukan yang menghabiskan
persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan
pendangkalan
·
Limbah
Industri
Pada
umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan
beracun.Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup
sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk
lainnya.
Peran air sebagai
pembawa penyakit menular bermacam-macam :
1.
Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen .
2.
Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit.
3.
Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup .
4.
Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit .
·
Limbah
Pertanian
Pemakaian pupuk
dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air.Limbah pupuk mengandung
fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng
gondok.Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak
seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen.
Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam
jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah
pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan
hewan air lainnya
b.
Pencemaran
Udara
- Proses
terjadinya pencemaran udara
Pencemaran
udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan bakar fosil
merupakan sumber utama.Contoh sederhana adalah pembakaran mesin diesel yang
dapat menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, dan precursor ozon yang
semuanya merupakan polutan berbahaya. Sedangkan fine PM (<2,5 μm) dan
ultrafine (<0,1 μm) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.
-
Pengaruh pencemaran air
terhadap lingkungan
Pembakaran
bahan bakar fosil dapat dengan mudah terdeposit dalam unit terkecil saluran
napas (alveoli) bahkan dapat masuk ke sirkulasi darah sistemik. Klasifikasi
berdasar ukuran ini juga terkait dengan akibat buruk partikel tersebut terhadap
kesehatan sehingga WHO dan juga US Environmental Protection Agency menetapkan
standar PM dan polutan lain untuk digunakan sebagai dasar referensi.
Efek
yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait
dosis/kadarnya di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan host
(individu) yang bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak,
individu pengidap penyakit jantung-pembuluh darah dan pernapasan, serta
penderita diabetes melitus). Pajanan
polutan udara dapat mengenai bagian tubuh manapun, dan tidak terbatas pada
inhalasi ke saluran pernapasan saja.
c.
Pencemaran
Tanah
-
Proses
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah
keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah
alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap,
tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
-
Pengaruh pencemaran
tanah terhadap lingkungan
1)
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan
otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
2)
Dampak
pencemaran tanah terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat
timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut.
3)
Dampak
pencemaran tanah pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu
menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu
paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
6.
Seminar tentang awareness dan strategi Penanggulangan,
pengendalian dan pencegahan: pengawasan, penentuan/pendugaan kualitas
lingkungan (air, udara, dan tanah). Setiap Seminar gratis dari rumah melalui WA
dilaksanakan oleh 5 orang dengan peserta minimal 100 orang. Seminar yang
terlaksana dengan baik akan memperoleh nilai masing2 mahasiswa pelaksana
masing240. Dan kemungkinan dibebaskan untuk ikut UAS.
Seminar akan diadakan tanggal 11 Mei 2020
dengan topok “Pencemaran Makanan oleh Bahan Pewarna dan Pengawet Makanan dalam
Makanan Takjil Ramadhan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar