TELAAH KRITIS JURNAL INTERNASIONAL
OLEH :
MARIYAM JAMILAH (NPM. 19.13101.11.19)
PEMBIMBING :
PROF. DR. SUPLI EFFENDI RAHIM, MSC
Are current approaches for measuring access to clean water and sanitation inclusive of
people with disabilities? Comparison ofindividual- and household-level access
between people with and without disabilitiesin the Tanahun district of Nepal
Shailes Neupane3, Saurav Neupane , Aditi SharmaID, Hannah Kuper1
1 International Centre for Evidence in Disability, London School of Hygiene & Tropical Medicine, London,
United Kingdom, 2 Environmental Health Group, London School of Hygiene & Tropical Medicine, London,
United Kingdom, 3 Valley Research Group, Kathmandu, Nepal, 4 Pennsylvania State University, State
College, Pennsylvania, United States of America
https://drive.google.com/file/d/1Gmb-_ZkEIDZti9CuEvinl_Db76I2satg/view?usp=sharing
TELAAH KRITIS
Judul
jurnal : Are current approaches for measuring acces s to clean
water and Sanitation
inclusive of people with disabilities? Comparison of individual- and
household-level access between people without disabilities in the Tanahun
distric of Nepal
Penulis : Lena Morgon Bank,
Sian White, Adam Biran, Janne Wilbur,
Shailes
Neupane, Saurav Neupane, Aditi Sharma, Hannah Kuper
Publikasi
: PLOS ONE
Penelaah
: Mariyam Jamilah
Tanggal
Telaah : Mei 2020
I.
Deskripsi Jurnal
1. Tujuan
Utama Penelitian:
Untuk mengevaluasi akses ke air bersih, sanitasi
dan kebersihan (WATER, SANITATION, HYGIENE), di tingkat individu
dan rumah tangga, di antara para penyandang cacat di distrik Tanahun di Nepal.
2. Hasil
Penelitian:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara para penyandang cacat, skor kesulitan air dikaitkan dengan memiliki gangguan fisik dan tingkat keparahan kecacatan yang lebih besar; skor kesulitan sanitasi dikaitkan dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah dan keterbatasan fisik atau perawatan diri; dan skor kesulitan kebersihan secara positif terkait dengan keterbatasan perawatan diri dan status sosial ekonomi yang lebih rendah, dan berbanding terbalik dengan gangguan pendengaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara para penyandang cacat, skor kesulitan air dikaitkan dengan memiliki gangguan fisik dan tingkat keparahan kecacatan yang lebih besar; skor kesulitan sanitasi dikaitkan dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah dan keterbatasan fisik atau perawatan diri; dan skor kesulitan kebersihan secara positif terkait dengan keterbatasan perawatan diri dan status sosial ekonomi yang lebih rendah, dan berbanding terbalik dengan gangguan pendengaran
3. Kesimpulan
Penelitian:
Disimpulkan bahwa orang-orang penyandang cacat menghadapi tantangan
besar untuk memenuhi
kebutuhan WASH mereka, khususnya dalam menggunakan layanan
secara mandiri, konsisten, higienis, dengan martabat
dan privasi, dan tanpa rasa sakit atau takut pelecehan.
Tantangan-tantangan ini tidak ditangkap melalui
data tingkat rumah tangga, dan oleh karena itu akses WASH tingkat individu diperlukan
untuk memantau kemajuan
menuju akses WASH universal. Kuesioner Kualitas Akses WASH dapat menyediakan alat pengumpulandata yang bermanfaat.
II.
Telaah jurnal
A. Fokus
Utama Penelitian:
Akses ke
air bersih, sanitasi
dan kebersihan (WASH), di tingkat
individu dan rumah tangga, di
antara para penyandang cacat di distrik Tanahun di Nepal.
B. Elemen
yang mempengaruhi tingkat kepercayaan suatu penelitian
1. Gaya
Penulisan
a. Sistematika
penulisan:
Sistematika penulisan yang digunakan
pada jurnal yang di analisis sudah cukup bagus. Sudah mencakup hal-hal yang
harus ada pada sistem penulisan jurnal. Diantaranya judul artikel, nama penulis,
abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan
saran, serta yang terakhir daftar pustaka.
b. Tata
bahasa
Tata bahasa yang digunakan pada
penulisan jurnal yang berjudul Are
current approaches for measuring acces s to clean water and Sanitation
inclusive of people with disabilities? Comparison of individual-and
household-level access between people without disabilities in the Tanahun
distric of Nepal ini sudah baik, karena pembaca bisa menangkap isi yang
ditulis.
2. Penulis
a. Kualifikasi
penulis :
Penulis dalam jurnal ini sudah expert dibidangnya, terbukti dengan asal
instansi dan kontribusi dalam penelitian ini.
-
International Centre for Evidence in
Disability, London School of Hygiene
& Tropical Medicine, London, United Kingdom.
-
Envirnental Health Group, London School of Hygiene & Tropical
Medicine, London, United Kingdom.
-
Valley
Research Group, Kathmandu, Nepal.
-
Pennsylvania
State University, College, Pennsylvania, United States of America
3. Judul
a. Kelebihan
:
Judul yang digunakan berbeda dengan
jurnal lain dan jarang dipakai, jadi merupakan riset yang tergolong masih baru.
b. Kekurangan
:
Judul yang digunakan bahasanya terlalu
ilmiah. Jadi, tidak semua orang bisa mengerti.
4. Abstrak
a. Kelebihan
:
Tidak terdapat abstrak pada jurnal ini.
b. Kekurangan
:
Tidak terdapat abstrak dalam ini sehingga
penelaah harus membaca keseluruhan secara mendalam mulai sebab dari masalah,
metode, hasil yang ditulis pada jurnal.
C. Elemen
yang mempengaruhi kekuatan suatu penelitian
1.
Masalah penelitian:
Masalah yang diangkat
dalam penelitian ini sudah sesuai dengan topik bahasan, yaitu masalah akses ke air bersih, sanitasi dan kebersihan (WASH), di tingkat
individu dan rumah tangga, di
antara para penyandang cacat di distrik Tanahun di Nepal. Masalah dengan sangat
jelas, spesifik dan konkret dijabarkan dibagian introduction.
2.
Konsistensi logis (sistematika
penulisan):
Sistematika penulisan artikel ini cukup
sistematis, runut, dan padu. Hampir tidak ada bagian yang terputus, karena
antar bagian dalam artikel saling berhubungan satu sama lain. Penulisan artikel
ini juga telah memenuhi kriteria logis dan konsisten.
3.
Theoritical kerangka (kerangka teori):
Artikel yang berisi hasil riset ini
telah mengintegrasikan berbagai macam teori untuk membahas hasil penelitian,
sehingga hasil analisis tentang perbandingan antara rumah tangga dengan dan tanpa anggota
penyandang cacat dalam akses ke fasilitas sanitasi atau sumber air bersih dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Alur pikir peneliti juga dengan cukup
bagus dipaparkan dann diperkuat dengan beberapa teori dan riset sebelumnya.
4.
Sasaran:
Sasaran penelitian sudah jelas yaitu rumah
tangga dengan dan tanpa anggota penyandang cacat.
5.
Pertimbangan Ethical:
Pertimbangan etik tertera pada jurnal
yaitu karena sifat penelitian yang sensitif secara etis, dan sejalan dengan
persetujuan etis dari London School of Hygiene & Tropical Medicine dan Dewan Riset Kesehatan
Nepal, redaksi transkrip wawancara dan set data kuantitatif
terbatas akan tersedia hanya
untuk para peneliti yang bonafid,
yang akan cukup untuk keperluan replikasi dan verifikasi,
dengan syarat
bahwa mereka memberikan
bukti persetujuan etika dan menandatangani Perjanjian Transfer Data.
Permintaan data dapat dikirim ke Pusat Internasional untuk Bukti Penyandang Cacat di London School
for Hygiene & Tropical
Medicine.
6.
Definisi Operasional:
Dalam artikel, peneliti telah
menjelaskan dengan baik, mengenai material dan metode mulai dari pemantauan,
pengambilan sampel. Sealin itu juga dijelaskan mengenai cara analisis statistik
yang digunakan.
7.
Metode
a. Desain
penelitian:
Peneliti dengan sistematis telah
menggolongkan cara penilaian dan evaluasi
yang kemudian dianalisis sesuai jenis yang dapat dinilai. Penelitian ini menggunakan metode
campuran, termasuk komponen
kuantitatif dan kualitatif.
b. Populasi
dan Sampel:
Populasi dalam penelitian ini terbagi
menjadi 2 yaitu ukuran sampel untuk survei rumah tangga dan studi
kasus-kontrol. Ukuran
sampel yang diperlukan untuk survei rumah tangga berbasis populasi adalah 6.000 orang di atas usia lima tahun, untuk mengidentifikasi jumlah yang memadai
untuk studi kasus-kontrol (240 kasus cacat dan 240 kontrol,
dengan asumsi 5% prevalensi cacat dan tingkat
respons 80%). Ukuran
sampel kontrol kasus ini
dapat mendeteksi rasio
odds 1,9, dengan
asumsi daya 80% dan prevalensi paparan 25% di antara kontrol.
c. Variabel
penelitian:
Variabel penelitian yang menonjol dalam
jurnal ini yaitu rumah
tangga memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang lebih baik dan 81% memiliki
akses ke sumber air minum yang lebih baik
d. Instrumen
yang digunakan:
Penulis mencari data dengan pengumpulan data kuantitatif terdiri dari dua komponen: (1) survei disabilitas rumah tangga berbasis
populasi, yang membandingkan akses WASH tingkat rumah tangga dan (2) kontrol kasus bersarang dari orang dengan dan tanpa cacat untuk membandingkan kualitas
akses WASH tingkat individu.
8.
Data analisis/hasil
a. Analisis
statistik yang digunakan:
Perangkat lunak statistik STATA IC 15 digunakan untuk semua analisis
data. Regresi logistik
multivariat digunakan untuk membandingkan akses WASH dengan status disabilitas baik di tingkat rumah tangga atau individu.
Analisis individu disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, lokasi (pedesaan / perkotaan) dan status sosial ekonomi. Analisis
rumah tangga disesuaikan untuk variabel yang sama, dengan pengecualian status sosial ekonomi,
karena dianggap mungkin bahwa kemiskinan akan berada di jalur sebab akibat antara kecacatan dan akses ke fasilitas yang lebih baik. Status sosial ekonomi dihitung melalui analisis komponen
utama (PCA) kepemilikan aset rumah tangga tahan lama dan ternak. Skor PCA kemudian dibagi menjadi kuartil.
b. Hasil
Penelitian:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, 6.000 anggota
rumah tangga berusia
di atas lima tahun dihitung
dalam 1.469 rumah tangga. Dari 5.692 orang yang diskrining kecacatan (tingkat respons:
94,9%), 214 orang diidentifikasi
memiliki kecacatan
(prevalensi: 3,8%, 95% CI: 3,3-4,3).
Proporsi yang jauh lebih besar (17,2%, 95% CI: 16,2-18,2%) mengalami "beberapa kesulitan" atau lebih dalam setidaknya
satu domain. Laki-laki lebih cenderung memiliki
cacat dibandingkan dengan perempuan
(AOR: 1,4, 1,0-1,7),
setelah disesuaikan dengan usia dan lokasi. Prevalensi kecacatan meningkat secara substansial dengan usia (1,5% pada anak-anak
5-18, 19,6% pada orang dewasa di atas 75, p <0,001).
Untuk kontrol kasus bersarang,
418 orang setuju untuk berpartisipasi (209 kasus dan 209 kontrol,
tingkat respons 97,9%). 381 kasus dan kontrol
berusia 15 tahun dan lebih tua, dan dengan demikian
menerima modul WASH. Kasus dan kontrol cocok dengan jenis kelamin, lokasi dan usia, karena tidak ada perbedaan
signifikan dalam karakteristik antara kedua kelompok (Tabel 1).
Orang-orang penyandang cacat lebih cenderung menjadi bagian dari kuartil termiskin
dari status sosial ekonomi. Fungsi fisik adalah domain yang paling sering terkena (50,3%) dan sedikit lebih dari setengah responden
(53,4%) memiliki beberapa keterbatasan fungsional.
9.
Pembahasan temuan hasil penelitian
a. Kelebihan
:
Dalam penelitian ini hasil dari setiap
penelitian dalam bentuk gambar telah dijelaskan secara rinci dan sistematis. Dalam
jurnal ini terdapat 13 (tiga belas) referensi yang kurang dari 10 tahun
(Terkini). Peneliti telah jelas mengungkapkan hasil di
antara para penyandang
cacat, skor kesulitan
air dikaitkan dengan
memiliki gangguan fisik dan tingkat
keparahan kecacatan yang lebih besar; skor kesulitan
sanitasi dikaitkan dengan
status sosial ekonomi
yang lebih rendah dan keterbatasan fisik atau perawatan
diri; dan skor kesulitan kebersihan secara positif terkait dengan keterbatasan
perawatan diri dan status sosial ekonomi yang lebih rendah,
dan berbanding terbalik
dengan gangguan pendengaran
b. Kekurangan
:
Penelitian kualitatif menemukan kuesioner "Kualitas Akses WASH"
dipahami dengan baik oleh peserta dan menangkap
banyak tantangan yang mereka hadapi.
Tantangan tambahan yang tidak tercakup
oleh alat ini meliputi: (1) waktu yang dihabiskan untuk WASH, (2) konsistensi akses, (3) kecukupan
akses, dan (4) martabat akses.
10.
Literatur review/Referensi :
Untuk sebuah karya
tulis ilmiah, daftar pustaka atau referensi tulisan sangatlah penting sebagai
syarat kelengkapan karya tulis. Referensi yang akan kami analisis adalah
tentang referensi dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berupa jurnal.
Berdasarkan referensi
yang ditulis dalam jurnal yang berjudul “Are
current approaches for measuring acces s to clean water and Sanitation
inclusive of people with disabilities? Comparison of individual-and
household-level access between people without disabilities in the Tanahun
distric of Nepal” bahwa gaya referensi yang digunakan adalah Modern Language Association (MLA).
Fungsi daftar pustaka dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:
-
Membantu pembaca mengenal ruang lingkup
studi penulis,
-
Memberikan informasi kepada pembaca
untuk memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan
yang digunakan oleh penulis,
-
Membantu pembaca memilih referensi dan
materi dasar unntuk studinya.
Oleh karena itu,
penulisan referensi dalam jurnal tersebut sudah termasuk baik. Dan referensi
dalam jurnal sudah memenuhi unsur-unsur dalam daftar pustaka meliputi nama
penulis, tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan, judul dari sebuah karya
ilmiah, dan data publikasi yang berisi tempat (kota) dan nama penerbit yang
dikutip.
11.
Kesimpulan dan Saran:
a. Kelebihan
:
Dalam jurnal yang kami analisis dengan
judul “Are current approaches for
measuring acces s to clean water and Sanitation inclusive of people with
disabilities? Comparison of individual-and household-level access between
people without disabilities in the Tanahun distric of Nepal” kesimpulan dan
saran dibuat sangat sesuai dengan hasil penelitian. Kesimpulan cukup mewakili
hasil analisis yang dipaparkan juga cukup konkret dan implementatif.
b. Kekurangan
:
Jurnal yang berjudul “Are current approaches for measuring acces s
to clean water and Sanitation inclusive of people with disabilities? Comparison
of individual-and household-level access between people without disabilities in
the Tanahun distric of Nepal” tidak mencantumkan saran.
III.
Kesimpulan
Kesimpulan dari telaah kritis terhadap
Jurnal yang berjudul “Are current
approaches for measuring acces s to clean water and Sanitation inclusive of
people with disabilities? Comparison of individual-and household-level access
between people without disabilities in the Tanahun distric of Nepal” adalah
telah sesuai dengan kaidah penulisan jurnal dan dapat digunakan sebagai acuan.
Adapun rekomendasi terhadap jurnal ini adalah:
Abstrak harus dibuat dan memuat komponenn yang seharusnya terdapat pada abstrak yaitu penyebab masalah atau latar belakang masalah yang singkat, namun jelas, variabel, metode, desain, populasi dan sampel hasil, kesimpulan.
Adapun rekomendasi terhadap jurnal ini adalah:
Abstrak harus dibuat dan memuat komponenn yang seharusnya terdapat pada abstrak yaitu penyebab masalah atau latar belakang masalah yang singkat, namun jelas, variabel, metode, desain, populasi dan sampel hasil, kesimpulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar